Kios Pulsa – Hukum Hubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan, Wajib Diketahui!

Kiospulsamagetan.com – Hukum Hubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan, Wajib Diketahui!

#Hukum #Hubungan #Suami #Istri #Bulan #Ramadhan #Wajib #Diketahui

Banyak ibu-ibu dan bapak-bapak yang tertarik dengan hukum berhubungan suami istri saat bulan Ramadhan.

Memang, berhubungan seks sebagai suami istri bisa bermanfaat. Namun, jika melanggar aturan saat Ramadhan, tetap tidak diperbolehkan.

Karena puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban penting bagi umat Islam dan merupakan salah satu rukun Islam.

Ketika menjelaskan hal ini, Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, wajib bagimu berpuasa, sebagaimana wajib bagi bangsa-bangsa sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (Baqarah, ).

Salah satu syarat sah puasa adalah mampu mengendalikan segala keinginan, termasuk hawa nafsu.

The Journal of Guilan University of Medical Sciences mencatat bahwa menghindari berbagai rangsangan seksual selama puasa dapat membantu mengendalikan nafsu.

Namun bagaimana hukumnya berhubungan suami istri di bulan Ramadhan? Simak lengkapnya di bawah ini, ya!

Baca juga: Pengaturan Aktivitas Seksual Selama Puasa Ramadhan, Lihat Pengaturan Waktu Di Bawah Ini

Hukum Hubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan

Foto: Hukum Berhubungan Intim Saat Ramadhan (kiospulsamagetan.com Photo Stocks)

Untuk mempelajari hukum berhubungan seks dengan suami istri selama Ramadhan, Anda perlu mengetahui beberapa hal.

Salah satunya adalah tentang boleh atau tidaknya berhubungan seks saat Ramadan.

Berikut penjelasannya:

. Hukum Berhubungan Suami-Istri di Bulan Ramadan: Tidak Boleh

Atas otoritas Abu Huraira (ra dengan dia):

“Suatu hari kami sedang duduk di samping Nabi (saw) dan seorang pria datang berhadap-hadapan dengannya. Kemudian pria itu berkata: “Wahai Rasulullah, celakalah aku!”

Kemudian Nabi (saw) berkata: “Apa yang terjadi padamu?”

Laki-laki itu menjawab: “Meskipun saya berpuasa, saya bersetubuh dengan istri saya.”

Kemudian Nabi (saw) bertanya: “Apakah Anda memiliki budak yang dapat Anda bebaskan?”

Pria itu menjawab: “Tidak.”

Kemudian Nabi (saw) bertanya lagi: “Bisakah Anda berpuasa selama dua bulan berturut-turut?”

Pria itu menjawab: “Tidak.”

Nabi (saw) bertanya lagi: “Bisakah kamu memberi makan orang miskin?”

Pria itu menjawab: “Tidak.”

Lalu Rasulullah terdiam. Ketika dia dalam situasi seperti itu, seseorang memberinya semangkuk kurma. Kemudian Nabi (saw) berkata: “Di mana orang yang pertama kali bertanya?”

Pria itu menjawab, “Ya, saya.”

Rasulullah (SAW) berkata: “Ambil dan bersedekahlah dengannya.”

Lalu laki-laki itu berkata: “Haruskah aku memberikannya kepada orang yang lebih miskin dariku wahai Rasulullah?” Demi Tuhan, tidak ada yang lebih miskin dari keluargaku di timur atau barat Madinah.”

Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) tertawa sampai taringnya terlihat dan berkata: “Berikan makanan ini untuk keluargamu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits ini terlihat bahwa selama bulan Ramadhan suami istri dilarang berhubungan badan di siang hari.

Jika dilanggar, maka orang tersebut harus membayar denda yang telah ditentukan.

Baca juga: Hal Penting yang Perlu Diketahui Tentang Mimpi Seks Puasa

. Hukum Berhubungan Suami-Istri di Bulan Ramadhan: Boleh

Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala mengungkapkan arti dari hal ini sebagai berikut:

“Dibolehkan bagimu untuk bersama dengan istrimu pada malam bulan puasa. mereka adalah pakaianmu dan kamu adalah milik mereka. Tuhan tahu bahwa Anda tidak dapat mengendalikan diri sendiri.

Karena itu, Tuhan akan mengampuni Anda dan mengampuni Anda. Sekarang bergabunglah dengan mereka dan ikuti apa yang telah Allah tuliskan untukmu dan makan dan minum sampai benang hitam menjadi jelas bagimu, yaitu pagi. Kemudian selesaikan puasa sampai malam,

(namun) jangan bergaul dengan mereka saat beritikaf di masjid. Ini dilarang oleh Allah, jangan mendekatinya. Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia sedemikian rupa sehingga mungkin saja mereka bertakwa.” (Baqarah, ).

Ayat di atas menjadi dasar hukum bersetubuh antara suami istri pada malam hari di bulan Ramadhan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa melakukan hubungan suami istri pada bulan Ramadhan tidaklah haram jika dilakukan pada malam hari (setelah berbuka puasa).

. Wajib mandi

Setelah mengetahui hukum persetubuhan antara suami istri di bulan Ramadhan, masalah lain yang harus diperhatikan adalah fardhu ghusl.

Karena puasa merupakan ibadah yang mengharuskan seseorang dalam keadaan suci.

Keintiman antara suami dan istri adalah salah satu bahaya besar, maka untuk kembali suci, perlu mandi wajib, dan puasa diperbolehkan.

Tapi bagaimana jika keadaan masih gelap dan sudah subuh?

Ini bagus. Anda hanya perlu segera mandi wajib untuk menunaikan sholat subuh. Karena puasa juga sah.

Aisha, semoga Tuhan meridhoi dia, berkata dalam pengertian ini:

“Rasulullah melihat fajar di bulan Ramadhan bukan karena mimpi basah, tetapi dalam keadaan junub, lalu mandi dan berpuasa.” (HR.Muslim).

Konsekuensi dari diperbolehkannya hubungan intim yang diakhiri sebelum azan Subuh adalah masih dimungkinkannya memasuki Shubuh dalam keadaan junub.

Baca juga: Tak hanya bisa membatalkan, inilah bahaya senggama saat puasa

Ilmu hubungan suami istri di bulan ramadhan

Foto: Hukum berhubungan seks di bulan Ramadhan (kiospulsamagetan.com Photo Stock)

Setelah mengetahui hukum bersetubuh suami istri di bulan Ramadhan, ada baiknya diketahui ada pahalanya, misalnya:

. Mendapatkan pahala sedekah

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Zar al-Ghifar, Nabi (saw) pernah berkata:

“Kontak fisik antara kamu (dengan istri atau budakmu) adalah sedekah. Kemudian beberapa sahabat bertanya kepada Rasulullah (s.a.w.):

“Wahai Rasulullah, apakah kami mendatangi istri kami dengan nafsu untuk mendapatkan pahala?”

Dia menjawab: “Bukankah jika Anda melakukan hubungan intim dengan orang yang dilarang, Anda akan jatuh ke dalam dosa?”

Oleh karena itu, jika Anda memiliki keintiman dengan orang yang halal, Anda pasti akan mendapat pahala.”

Padahal, hubungan suami-istri yang dilakukan sesuai dengan syariat bisa mendapat pahala meski pada malam hari di bulan Ramadhan.

. Menerima imbalan untuk memenuhi hak-hak suami

“Husayn ibn Mihshandan mengatakan bahwa saudara perempuan ayahnya (yaitu bibinya) pernah datang kepada Rasulullah karena suatu kebutuhan.

Setelah dia menyelesaikan kebutuhannya, Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu sudah menikah?” Dia menjawab, “Sudah.”

Rasulullah sekali lagi bertanya: “Bagaimana hubunganmu dengan suamimu?”

Dia berkata: “Saya tidak pernah mengurangi (biayanya) kecuali untuk apa yang tidak bisa saya lakukan.”

Rasulullah menjawab: “Jaga hubunganmu dengannya, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.”

. Pahala yang besar jika dikerjakan dengan ikhlas

Allah SWT berfirman dalam pengertian ini:

“Tidak ada kebaikan pada sebagian besar bisikan mereka kecuali bisikan orang-orang yang memerintahkan (manusia) untuk bersedekah, berbuat baik, atau menciptakan kedamaian di antara manusia.

Barangsiapa yang melakukan ini untuk mendapatkan keridhaan Allah, kami akan memberinya pahala yang besar.” (Surah Nisa, ).

Hubungan suami-istri yang dilandasi keikhlasan dan sesuai dengan syariat Islam mendatangkan pahala yang besar bagi kedua belah pihak.

Baca juga: Inilah kedudukan dan adab hubungan suami istri dalam Islam, perhatikan!

. Untuk menghindari kutukan malaikat

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi (saw) mengatakan:

“Jika seorang laki-laki mengajak istrinya tidur, maka jika dia tidak menaatinya, maka malaikat akan mengutuknya sampai pagi.” (HR Bukhari dan Muslim).

Entah karena lelah berpuasa atau karena alasan lain, seorang istri yang menolak ajakan suaminya untuk berhubungan seks di bulan Ramadhan juga akan dilaknat oleh para malaikat.

Bagaimanapun, kesenangan suami adalah surga dan neraka bagi istri.

. Hindari maksiat saat berpuasa

Diriwayatkan dari Jabir ibn Abd Allah bahwa Rasulullah pernah melihat seorang wanita dan pada saat itu dia pergi ke istrinya Zaynab, yang menghitamkan kulitnya.

Kemudian dia memenuhi keinginannya (dengan hubungan seksual) dan kemudian pergi ke teman-temannya dan berkata:

“Tidak diragukan lagi, wanita datang dalam bentuk setan dan pergi dalam bentuk setan. Jika salah seorang di antara kalian (kebetulan) melihat wanita yang memesona, hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan menolak sesuatu (berupa syahwat) dalam dirinya.” (HR Muslim).

Saat berpuasa, tentunya Anda harus bisa mengendalikan nafsu.

Oleh karena itu, ketika seorang istri bersetubuh dengan suaminya di bulan Ramadhan, dia tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga dapat menjauhkannya dari maksiat karena dia tidak bisa menutup matanya.

. Jadilah Orang Terbaik yang Anda Bisa

Dalam sebuah hadits, Aisyah (ra) berkata:

“Rasulullah (saw) berkata:” Yang terbaik dari Anda adalah orang yang terbaik untuk keluarganya, dan saya adalah yang terbaik untuk keluarga saya. (HR at-Tirmidzi).

Menjalin hubungan suami-istri sebenarnya adalah memenuhi hak masing-masing pasangan.

Inilah kebaikan yang dilakukan pasangan sebagai bentuk kebahagiaan.

Apalagi jika Rasulullah melakukan hal tersebut, maka akan dimasukkan ke dalam sunnah ini.

Baca juga: Mengenali Gaya Helikopter yang Bikin Seks Susah

Nah, sekarang Bunda dan Ayah sudah mengetahui hukum berhubungan suami istri saat bulan Ramadhan bukan?

Tak perlu khawatir, selama dilakukan dengan benar, kebutuhan biologis tetap bisa terpenuhi.

Kegiatan tersebut juga bisa mendapatkan pahala jika dilakukan sesuai dengan Syariah dan Sunnah Nabi (SAW), lho!

#Hukum #Hubungan #Suami #Istri #Bulan #Ramadhan #Wajib #DiketahuiHukum Hubungan Suami Istri di Bulan Ramadhan, Wajib Diketahui!